Tentang Titi

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
istri, ibu dari 5 anak, full time worker, menghibur diri dengan berkreasi dan berpuisi

Selasa, 17 September 2013

Alas Piknik

Waktu aku mencari-cari informasi tentang alas piknik lewat hape hanya disebutkan ukurannya yaitu rata-rata 1.5m x 1.5m. Tidak disebutkan bahannya apa. Ya mungkin karena dari hape juga, sedikit malas membuatku enggan membuka lebih jauh lagi halaman pencarian.

Teringat seorang teman yang suka main piknik-piknikan dengan anak-anaknya, dan entah kenapa aku juga tiba-tiba jadi kebawa ke suasana si Anne of Avonlea ketika sudah berumah tangga dan punya anak-anak, dan ingat juga si Julian dan George yang selalu dibekali sekeranjang makanan oleh bibi  Fanny, kayaknya akan menyenangkan buatku untuk coba-coba menjahit alas piknik ini. Hihi.. semacam mengobati rasa penasaran gituuu......
Maka pas lewat Jl. Dalem Kaum beberapa hari lalu, aku beli kain kotak kotak warna pink. Iya pink. Kok bukan merah? Hihi ya suka suka yang jahitlaah....
Nah berhubung si kain ini ukuran 1.5x1.5 sedangkan aku pingin bikin serbet juga, maka kupotong pinggirnya sekitar 15 cm utk bikin serbet. Biar sambungan gak kelihatan, aku tutup pake renda.
Tadinya kepikir mau kasih lapisan dacron, tapi pas inget nanti nyucinya jadi berat, ya sudahlah, gak jadi pake lapisan apa-apa. Klo di film-film juga nampak seperti selembar kain gitu doang kaaan... itu mereka gelar di rerumputan. Nah alas piknikku ini, palingan kalau dipake juga digelar di area rumah. Jadi gapapalah... tanpa pelapis juga.
Sebagai pelengkap, aku bikin juga serbet kecil-kecil untuk lap tangan atau pipi yang cemongan setelah makan 'bekal piknik'.
Yuk piknik yuuuuuk.....

Minggu, 15 September 2013

Puding Telor Ceplok

Membaca berbagai resep puding telur ceplok, langsung aja keidean bikin puding telur ceplok ala koboy..
Pernah mencoba sebelumnya, pakai agar-agar, tapi pas proses pengeluaran ada beberapa yang patah. Maka untuk pembuatan selanjutnya aku memilih pakai jelly.
Just to know aja ya, puding telur ini tidak akan berubah rasa, ya tetep rasa nutrijel. Hanya penampilan aja yang cantik dan pembuatannya perlu sedikit pengorbanan seorang ibu *tsaah*

Bahan dan Cara :
*1 bungkus nutrijel rasa orange
Masak seperti biasa. Tambahkan susu suka suka agar warnanya menjadi pekat/ tidak bening. Tuangkan ke wadah-wadah kecil bulat, aku pake cetakan apem dan tupperware yang superkecil. Sisihkan

* 1 bungkus nutrijel rasa lechy, masak seperti biasa, tambahkan susu agar warnanya jadi putih.

* keluarkan jelly orange, simpan di tengah cetakan telor ceplok (aku pake wajan 'serba guna'-ku  dan beberapa mangkok kecil bulat) lalu tuangkan nutrijel putih. Lebihkan sedikit diatas permukaan 'kuning telur' agar efek telur ceploknya lebih terasa.

* tunggu dingin dan keluarkan dari cetakan.
Gampaaaaang kaaaan ???

Salam Kreatif !

Kamis, 12 September 2013

Nasi Uduk Ungu Mudah dan Praktis

Pernah mencoba nasi uduk ungu  resep Dapur Hangus langsung yang musti dimasak dulu, sebagai koboi dapur, mari kita buat yang jauh lebih sederhana:

Yang harus ada secara kebetulan :
* ubi ungu kukus kira kira sebesar genggaman anak kecil - kupas dan ulek halus
* sepiring munjung nasi dingin kemarin sore
* setengah gelas santan kental
* 1 bawang putih, 2 lembar daun salam, 1 batang serai potong serong, garam dan minyak goreng secukupnya.

Caranya:
* ulek bawang putih+garam, tumis sebentar. Masukkan daun salam dan serai, setelah layu tambahkan santan kental dan ubi ungu yang sudah dihaluskan.
* masak dan aduk aduk sampai sedikit keluar minyak
* masukkan nasi dingin dan ratakan.

Taaaarrrrraaaaa........ Nasi gurih ungu pun telah siap disajikan.
Berhubung mau simpel juga, saya hanya menambahkan abon, irisan tomat+timun dan balado telur sisa semalam. Kerupuk tentu saja tak boleh lupa.

Senin, 09 September 2013

Ayam Goreng Mak Nyuss

Selama ini, kalau aku masak ayam goreng, jaaarrraaaang sekali aku ikut mencicipi. Bukan kenapa kenapa, rasa-rasanya masih tercium bau apaa... gitu.. Lain halnya kalau ayam goreng beli ya.. pasti makan. Apalagi kalau di ka ef ci. hihi.. pasti semangat makannya...

Nah, Minggu pagi kemarin, tiba tiba F5 request ayam goreng, aku langsung keinget ayam goreng tradisional punya mbak Tituk, cobain ah... siapa tahu enak beneran hehe.. *maaf ya mbak...*

Pertama-tama aku beli ayam di Mang Tukang Ayam yang suka mangkal. Waduh, gak jualan. Yah terpaksalah aku jalan ke Ibu Bali, tukang sayur langganan. Ayam tinggal sekilo dan bonus dipotongin sama beliau. Yippiee....
Akupun menyiapkan ubo rampenya 

Bahan :
1 kg ayam, potong potong dan cuci bersih

Bumbu :

  • 6 butir bawang merah
  • 5 butir kemiri, goreng
  • 3 siung bawang putih
  • 2 ruas jari kunyit, goreng
  • 2 ruas jari lengkuas
  • 1 ruas jari jahe
  • Garam secukupnya 
  • 2 batang serai
  • 3 lembar daun salam
  • 300 mll air
 Dengan sedikit improvisasi, begini aku prosesnya :
1. Aku ulek semua bumbu kecuali lengkuas dan serai cuma aku keprek, dan tentu saja daun salam
2. Tumis bumbu halus, serai, salam, lengkuas, masukkan ayam. setelah layu tambahkan air 300 ml. Masak dengan api kecil. Ingat ya.. apinya kecil. Supaya bumbu meresap, kata chef Tituk.
3. Setelah satu jam, sambil dibolak balik, maka aku matiin kompor. Trus... aku gorenglah itu ayam.

Subhanallaaah.....Alhamdulillah.. ternyata ayam goreng ini betul betul enaaak... uinuk kalau kata Mem Tyke. Jadilah aku langsung makan. Dan Faiz juga, dan Teteh Firda juga. Waah....kayaknya resep ini bakal aku pakai terus deh... ke depannya. *singkirkanbumburacik*
Yuk, mari kita popotoan makan.


Penampakan si ayam goreng. Nasi kuning itu dari sisa bumbu ungkep di wajan ya..

Terbayar rasanya ulek-ulek lihat anak makan lahap gini

Salam Kreatif !

Minggu, 08 September 2013

Judulnya Garang Asem

Kalau Sondang punya Astri Nugraha sebagai salah satu sumber inspirasi memasaknya, maka aku punya Tri. Meski Tri enggak punya blog, eh punya tapi gak pernah diisi, kegemaran memasaknya sudah dikenal di kalangan teman temannya. Masakannya enak. Apalagi kue kuenya. Trus sehat. Trus sering ngebagi juga :D *penting* Dan yang paling penting adalah kata-kata dia, klo Tri bisa, aku (dan Sondang) juga bisa. Masalahnya mau nyoba apa enggak. Itu saja. Ya iyaa laah... masak itu kan tentang alah bisa karena biasa kaan....

Ceritanya pas habis lebaran kemarin, kami janjian makan bareng di rumah Tri. Dia masak tekwan yang enak *tapi aku belom pengen belajar* dan garang asem. Garang asem ini lebih menarik karena mengingatkanku pada almarhum Bapak. Bapak dulu suka minta dimasakin buncis bumbu garang asem. Ingetku pake kemiri juga ... santan juga... tapi judulnya sayur. Klo yang Tri bikin adalah ayam + ati ampela yang dibungkus daun mirip pepes gitu. Pas kulihat ada daun bagus di mang sayur + tomat hijau, aku kepikiran minta resep garang asem ini.
Ini bunyi sms Tri :
Bwg putih 5 bwg merah 5 diulek halus masukkan ke santal kental masak sambil diaduk kasih gula jawa dan asem jawa dan garam. Matikan saat mau mendidih. Ayamnya potong kecil, taruh diatas daun kasih tomat salam dan cabe bila suka, kasih kuah santan, bungkus, kukus 1,5 jam supaya tanek.

Mari kita berimprovisasi dari sms tersebut.
Akupun bikin, cuma dari ati-ampela saja karena aku males motong motong ayam, gak punya pisau besar. Klo beli ayam di mang sayur masih potongan besar. Aku bikin sesuai resep Tri.  Ternyata enaaaak..... kalau makan jadi pengen nambah dan nambah lagi. Apalagi kalau makan beralaskan daunnya itu, aromanya jadi lebih sedap... coba enggak kolesterol pasti aku makan lebih banyak.hehehe
Langsung kepikiran, kayaknya klo potongan ati/ayam dioplos sama potongan tempe enak juga kali ya.. trus tambahin buncis biar gak masak sayur #pemalasan.
*sayang pak suami kurang suka. Aku lupa, clue beliau tentang lauk adalah 'sesuatu yang dipegang di luar sayur' * Dan ini menjadi alasan ke depan mau bikin lagi garang asem atau tidak, mengingat effortnya yang lumayan ekstra.