Tentang Titi

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
istri, ibu dari 5 anak, full time worker, menghibur diri dengan berkreasi dan berpuisi

Rabu, 23 Oktober 2013

Eskrim Cap Mangga

Assalamu'alaikum... hello haii teman-teman... alhamdulillah si Tebby -tabku yang sakit dah sembuh lagi. Jadi bisa posting-posting dan bewe lagi deeh....

Sambil menunggu waktu istirahat habis, mari berbagi  (resep) eskrim. Ceritanya akhir pekan kemarin aku momotoran sama Faiz. Kemana.. ya.. lupa lagi. Oh iya, ambil rapot UTS. Nah kok di jalan Faiz minta mangga. Baiklah, daripada dia tantrum di sekolah kayak dia tantrum di pasar waktu minta ciki minggu lalu, ya aku beliin. Berapa sih, harga mangga.... (bayanganku...)
Pas aku mampir di mobil mang mangga depan Mutiara Kitchen Ujungberung .... ebusyet, mangga sekilo 20rb. Ampun deh, asa dirampok. Mangga 4 biji 40rb. Yah, bagi bagi aja sedapetnya. Yang penting ngerasain mangga.....

Trus mana resep eskrimnya, kakaaaaaak....

Pas aku lihat si whipcream gold label yang mau dibikin kue ultah F5 masih utuh, tetiba aja kepikir buat bikin eskrim mangga.

Percobaan pertama dan langsung sukses :
Bahan ;
* satu buah mangga arum manis kurleb 500gr, buang biji dan kulitnya :). Kemudian diparut. Aku pake parutan tupperware, selain tajam juga enggak karatan dan mudah dibersihkan #kode

* 3 sachet susu kental manis

* 150 ml whipcream cair.

Cara:
* kocok whipcream hingga kaku.
* campur dengan mangga parut dan susu kental manis.
* bekukan di freezer selama anak-anak tahan enggak nyolek hahahaha....

Rasanya ? Enyaaaak.... patokannya Faiz bentar-bentar buka tutup freezer dan Abi mau makan malah pesen rasa yang berbeda. Yippiiie..

Nah, penampakannya adalah seperti ini... sedikit seksi -istilah mba Tituk-karena masih ada klawir-klawir mangganya...

Selasa, 15 Oktober 2013

Merajut Cinta dengan Tas Rajut

Bulan lalu teman Ayuk ulang tahun. Mereka berteman belum lama, kira-kira baru 4 bulanan laah...
Ya, teman yang ulang tahun ini adalah teman sekolah di smp.
Mungkin Ayuk sudah  merasa cocok dengan teman yang satu ini, dan sudah mengarah ke persahabatan.
Makanya, di hari ulang tahun sahabat barunya itu, Ayuk berinisiatif memberikan sebuah kado. Hihi, terus terang anak-anak jarang saling memberi kado, kecuali ultahnya ada perayaan dan undangan.

Awalnya Ayuk mau membelikan boneka dari uang tabungannya. Tapi udah lihat-lihat boneka di toko kado dekat rumah enggak ada yang sreg. Akhirnya Ayuk memintaku membuat tas rajut seperti miliknya. Katanya biar kadonya istimewa :D

Alhamdulillah ada rajutan yang free dan sudah jalan setengahnya, jadi aku tinggal nyelesaiin aja.
Inilah tas rajutnya..... belum ada teknik baru siiih.... hihi... cuma warnanya aja yang baru..

Minggu, 13 Oktober 2013

Nasi Ketan

"Sego sak kepel dirubung semut opo hayooo....."

Itu salah satu teka-teki di masa kecil. Artinya : nasi sebesar kepalan tangan yang dikerubutin semut . Jawabannya salak. Hehehe...
Meski ngobrolin sego sak kepel, kali ini bukan dirubung semut ya... tapi dibalut kelapa parut.
Ya... ini tentang nasi ketan. Ini salah satu masakan favorit Abi. Kalau aku bikin, kadang Abi mau mbekel ke kantor. Waah... ini udah semacam pujian tak terucapkan laah...
Tapi sayang, akhir-akhir ini susah mendapatkan beras ketan di warung langganan. Alhamdulillah, iseng-iseng nanya, kemarin ada. Harganya sekilo 15rebu boooo..... gapapalah, daripada beli matengnya, seiprit 1500an.

Buat yang belum pernah membuat, begini cara yang aku pelajari dari ibuku :

Bahan :
* ½kg beras ketan, cuci bersih, rendam dengan air dingin sekitar 2 jam. Kalau udah niat bikin ya rendam aja semalaman gak papa.
Cuci sekali lagi, tiriskan.
* kelapa parut dari setengah butir kelapa, bagi dua.
* sedikit garam, gula dan daun salam.

Cara membuat :
* kukus beras ketan selama kurleb 30 menit.
* menjelang ketan diangkat, didihkan segelas santan dari ¼ kelapa. Bubuhi daun salam dan gula pasir satu sendok makan. Sisihkan.
* pindahkan ketan yang sudah dikukus ke dalam wadah yang tidak berlubang. Tuangi santan panas sedikit demi sedikit sampai santan habis. Diamkan sebentar. Beras ketan nampak sedikit membesar.
* tambahkan air ke dandang, kemudian kukus lagi ketan selama 30 menit. Jangan lupa kukus juga ¼ kelapa parut yang tersisa untuk teman makan nasi ketan.
* setelah ketan masak, angkat dan buat bulatan sebesar kepalan tangan, lalu gulingkan ke kelapa parut yang sudah dikasih garam.

Daaaan.... sego sak kepel pun siap dihidangkan.

Tips: untuk membentuk bulatan itu, sebaiknya saat ketan masih panas agar lebih mudah menempel. Caranya : bungkus tangan kita dengan serbet, lalu masukkan ke plastik. Baru deh membuat nasi kepel. Tanganpun gak bakal kepanasan.

Sabtu, 12 Oktober 2013

Refashion : Agar Baju sesuai Gayamu

Aku baru mendengar ada istilah refashion pas baca satu majalah populer edisi bulan ini. Awalnya sih penasaran, eyampun... ternyata yang namanya refashion ini sudah dilakukan almarhum ibuku sejak jaman tau kapan. Sayang beliau gak punya blog, jadi aku gak bisa melihat jejak karya beliau.

Yang kuinget banget adalah pas aku mau lomba baca puisi pas SD, ibu memotong blus batik beliau yang berwarna coklat, dibuat seukuran tubuhku, kemudian membuang lengannya, dan jadilah semacam rompi cantik yang berpadu dengan seragam putih-putihku. Tak lupa ibu menambahkan dasi pita hitam di bagian krah.
Pas aku maju tingkat kecamatan, ibu membeli baju batik dari penjual baju rombengan (baju bekas). Terus membuang krahnya dan diganti dengan leher bentuk bulat gitu. Trus lengannya yang panjang, dipotong jadi sesiku, dihias tali diujungnya.
*silakan berimaji sendiri ya....

Dan entah berapa daster yang asalnya daster panjang lengan panjang, berubah jadi longdress you can see dan akhirnya jadi dress pendek you can see. Biasanya sih dipotong karena sobek/bolong. Atau kepanasan boleh jadi, Cilacap kan panas.
Dan juga entah berapa sprei no 1 yang bolong tengah trus dipotong dan disambung lagi jadi sprei no.3. Dan akhir dari refashion sprei ini adalah menjadi lap segi empat kecil-kecil untuk lap tangan atau lap dapur kalau bolongnya sudah enggak tertolong. Eh, kalau yang sprei ini mah bukan refashion kali ya... :D

Nah, bulan lalu aku juga melakukan refashion. Ceritanya aku njahitin blus ke penjahit. Kain batik 2m aku tambahin kain hitam uk. 1½ x ½ m kupikir cukup ya.. buat bikin blus di bawah lutut. Pesananku dada dan punggung disambung kain polos.
Eh, setelah menunggu hampir 2 bulan, hasil jahitan baru datang, dan betapa kecewanya aku karena blusnya masih di atas lutut dan bagian punggung atas pakai kain batik dengan alasan kain polosnya kurang. Yaelah... kalau alasan itu disampaikan ke orang yang nggak bisa njahit, kali percaya gitu aja. Meski amatiran, aku bisa ngitunglah keperluan kain. Karena kecewa berat si baju disimpen aja.
Setelah beberapa bulan,  alhamdulillah, tiba-tiba saja muncul ide untuk menyambung baju itu dengan warna polosnya. Akupun beli lagi kain polos untuk menyambung blus tadi. Dan menambahkan tali pinggang untuk kesan kekanakan eh kelincahan..hahahaha.
Alhamdulillah bisa dipakai dengan setelah celana panjang, karena sekarang panjang blusnya sudah menutupi lutut.

Inilah hasilnya.

Senin, 07 Oktober 2013

Bubur Candil Pengobat Rindu

Beberapa waktu yang lalu, Ika posting tentang bubur candil. Kontan aja aku minta resepnya, karena ini adalah salah satu makanan yang dulu sering dibuat Ibuku. Dulu aku mana peduli sama proses pernak pernik dapur. Membantu iya, tapi sepotong sepotong. Jadi ketika harus membuat sendiri ya aku mana bisa. Contoh : kalau Bapak minta buncis bumbu garang asem, akh kebagian membersihkan dan motong buncis. Ibu yang masak. Kalau masakan sehari-hari aku bagian belanja, adik cewekku bagian membersihkan sayur adik cewek berikutnya motongin bumbu. Begitulah, termasuk bikin candil ini, peranku hanya bagian bikin bulatan adonan.
Alhamdulillah Ika baik hati bagi-bagi resepnya.
Berikut adalah resep yang sudah sedikit diimprovisasi
:p :

Bahan :
*500 gr tepung ketan rose brand (ebuset di warung 14 rebu harganya)
*½ sdt kapur sirih - encerkan dg sedikit air
*½ sdm garam campurkan di tepung
*¼ kg gula merah (aku pake setengahnya, setengahnya lagi gula putih. Soalnya di warung gulanya coklat tua semua. Perasaan di kampungku ada gula merah coklat muda)
* dua lembar daun pandan wangi atau vanili secukupnya.kalau ada. Kalau nggak ada bisa di-skip aja.

Cara membuat:
* masak  1½ liter air pleus gula merah dan pandan, cicip manisnya setelah mendidih.
* uleni ketan+garam+kapur sirih sampai menjadi adonan yang bisa dibentuk. Buat bola bola kecil seujung jari.
* masukan bola bola ketan ke dalam air gula yang sudah mendidih. Kalau sudah mengapung tandanya sudah matang.
* bubur candilpun siap dihidangkan bersama santan kental.
(Kalau males bikin candilnya atau enggak ada yang bisa dikaryakan untuk mengerjakannya, bikin dengan cara koboy, pilin adonan sebesar jari kelingking, lalu potong potong dan masukkan. Percayalah, ini hanya merusak penampilan candil, tapi tidak merusak rasa.)

Oh iya, kalau ibuku sukanya kuah candilnya agak kental, caranya ambil sesendok tepung ketan, cairkan dengan setengah gelas air, masukkan ke rebusan candil.
Tadaaa.... candil a la koboy siap disantaaap.