Tentang Titi

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
istri, ibu dari 5 anak, full time worker, menghibur diri dengan berkreasi dan berpuisi

Senin, 02 Juni 2014

Apronism - Isme Baru Tentang Apron

Sebenernya ini utang lama yang harus dibayar. Nggak papa lah ya Ko.... telat telat banyak... kan hadiahnya juga nerimanya telaat.... wakakak

Perkenalanku dengan apron ini sudah sejak lama. Yaitu pas aku SMP dan pelajaran ketrampilan praktek menjahit celemek.
Celemek pertamaku waktu itu warnanya pink, ada rempel-rempel dan saku di kiri. Trus nutup dada tentu saja. Mirip-mirip celemek putih yang suka dipakai para nanny dan ART di film-film bule jaman dulu itu lhooo.... Tapi dalam perjalanannya, aku sungguh lupa bagaimana nasib celemek jahitanku itu. Karena pas aku SMP aku juarang banget masak, tugasku adalah ke pasar, cuci piring dan menyapu halaman.
Setelah dewasa dan menikah, sebagai koboy di dapur rumahku sendiri, jujur aku katakan di sini, awalnya aku menganggap bahwa apron aka celemek itu bukan salah satu perlengkapan dapur. Haha kenapa ? Yaaah gak kenapa-napa aja... suka suka aku aja sik.

Menurutku, ngapain juga musti pake celemek atau apron ini, masak kan di rumah, pakai baju rumah, yah kalau abis masak dapat bau-bau sedap dari dapur, atau bajunya kotor karena kebanyakan reflek ngelap ke rok / baju (haha ini mah gue banget) ya tinggal mandi lagi aja, trus ganti baju. Simpel kan ?
Apalagi pada prakteknya aku nggak akan mandi sebelum urusan dapur kelar, ya makin sah aja kalau aku merasa nggak membutuhkan apron.
Satu-satunya apron yang kumiliki adalah apron berbahan plastik dari emperan Pasar Baru, itupun aku nggak beli. Tapi dibeliin oleh kakak ipar yang waktu itu aku anterin wisata belanja ke PasBar. Nasib apron ini sedikit tragis, yaitu dibuang karena keciprat ciprat semen pas renovasi dapur kemarin.

Ketika kemudian mak Iko merekomendasikan aku masuk grup IDFB di face book (walaupun sekarang juarrraaang banget diulik), pandanganku soal apron ini sedikit bergeser. Apalagi setelah tahu bahwa di dalam setiap tantangan di grup food blogger itu, pemenangnya selalu dapat apron. Jadi, kedudukan apron buat ratu dapur itu semacam 'mahkota' gitu kali ye.... atau sejenis  'jubah kebesaran' barangkali ?
Dan... aku pernah lho....dapat apron IDFB.  Yeay !  Menangin tantangan ? Oh, tentu tidak. Aku dapat gratisan dooooong dari Mak Iko.
Apronnya cakep. Berbahan utama denim, ada saku batik berlogo IDFB. saking bagusnya sampai sempat sayang mau makenya. Disimpen aja di lemari masih berbungkus plastik. Dan dikeluarkan oleh mbak Fathimah karena dia butuh. Selalu dipakai saat dia cuci piring malam yang ditunda ke pagi hari. apalagi kalau cupirnya udah pakai seragam sekolah. belakangan Ayuk pun mengikuti. Apron ini sekarang tiap hari nongkrong di dapur
Apakah ceritaku tentang apron sampai di sini ? Masih lanjooot...

Sejak mendapat apron IDFB dari Mak Iko, dan pandanganku terhadap apron sedikit terbuka, sekarang, kalau ada yang ngomongin apron, yang keinget olehku bukan lagi mamang mamang di Pasar Baru, tapi satu merk yang enak banget di dengar telinga, karena namanya melekat dengan bendanya. Apronism. Ya... ini itu semacam trend baru dalam dunia perdapuran.Apalagi ketika, Apronism mengeluarkan seri  " I'm Google Chef" . Alamaaaaak.... ini kan emak-emak jaman sekarang banget. Mau masak apapun tanya ke mbak Gugel. Apron ini dilengkapi saku besar di bagian depan buat nyimpen contekan eh salah, buat nyimpen gadget tempat kita berguru step by step sang resep.
Udah gitu perpaduan warnanya juga tsakep-tsakep.
Manusia boleh kepingin, skala prioritaslah persediaan beraslah yang menentukan. Berhubung duitku habis lagi habis lagi, ya sudah keinginan ber apronism -nya diendapkan dulu.
Makanya ketika Mak Ika bikin GA review dapur hangus berhadiah apron, dengan semangat reformasi aku ikut lombanya. Apakah aku menaang ? Yes !
Aku salah satu yang beruntung mendapatkan  satu lagi apron gratisan.
Penyerahannya sedikit tertunda, karena Mak Ika pengen menyerahkan langsung, sedang jadwalku dan jadwalnya gak cocok-cocok. Apalagi ketambahan Vio sekolah, trus Mak Iko pindah rumah (selamaat ya... nempatin rumah pribadi ayeuna maah)...makin tertunda deh.
Sabar ya...
Dan kesabaran itu akan indah pada waktunya.
Ketika jadwal kami cocok, maka apron hadiah dengan resmi diserahkan, ditambah traktiran. Alhamdulillaah...


pertemuan dengan Mak Iko, itu tin yang di tanganku itu, tempat apron lhoo
fokus ke apronnya ya...