Tentang Titi

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
istri, ibu dari 5 anak, full time worker, menghibur diri dengan berkreasi dan berpuisi

Selasa, 15 Desember 2015

Nasi Ketan - Saus Durian

Sebenernya aku rada rada males nih kalau harus masak makanan tradisional. Sebab biasanya perlu waktu dan perhatian khusus, entah itu mbungkusinnya atau membuat isiannya. Udah gitu nanti pas mateng, belum tentu anak anak suka. Mau nyobain aja alhamdulillah.
Tapi mosok yo mau males segalanya dan semua males diturutin. Mau jadi apa ? Mau jadi bokek gara gara jajan melulu ? Hehe #guwebanget. Nggak lah yaaaa...

Nah dari sekian makanan tradisional warisan nenek moyang eh warisan Ibuku (almarhum), ada satu makanan yang anak - anak dan suami suka. Ini penting yaaa.... Belakangan pas aku nyoba bawa ke kantor, eh temen-temen juga suka. Waaah...ini sesuatu yang membahagiakan tentunya ya... Rasa capek dan perjuangan melawan malas terbayar lunas saat wajah-wajah yang makan tersenyum puas. #berima. Apakah itu ? Yup ! Nasi ketaaaan...

Aku sudah pernah posting cara memasak nasi ketan sebagaimana diajarkan Ibu di sini.
Kalau dulu ketannya bersahabat sama kelapa parut, sekarang ketannya berteman dengan durian.
Duriannya dibuat semacam saus gitu, trus disiramkan ke ketan. Cara membuatnya gampang kok. Kira kira semacam kolak durian gitu deeh...

Bahan :
* 4-5 biji durian (lima biji yaa..bukan lima buah durian yaaa hehe). Gak harus durian yang mahal, yang biasa aja juga boleh, terlebih yang diskonan. Soalnya yang diperlukan adalah aroma/rasanya aja
* ½ liter air + ½ liter santan
* ¼ kg gula merah/gula aren yang sudah disisir/dipotong kecil-kecil
* 1 sdm maizena, larutkan dengan sedikit air.

Cara membuatnya :
1. Masak air + gula merah sampai air mendidih dan gula hancur.
2. Masukkan santan, aduk aduk jangan sampai pecah.
3. Masukkan durian, aduk aduk sebentar sampai dagingnya berserat-serat/lepas dari bijinya.
4. Masukkan larutan maizena aduk-aduk sampai rata dan kuah mengental. Koreksi rasa, kurang manis tambah gula, keanisan tambah air.  matikan kompor.

Gimana, Mudah kaaan?
Cara penyajiannya, ambil ketan pakai sendok nasi, atau kalau telaten boleh dicetak dengan bentuk tertentu, kemudian siram dengan kuah duriannya.
Hmmmm....yummy.....


Rabu, 18 November 2015

Lekker Holland / Boterkoek

Beberapa waktu yang lalu aku dapat kiriman bahan kue dari  Mamak Sondang sebelum dia pindahan ke Birmingham. Nah sekian lama bahan kue itu ngendon aja di laci kantor, sampai akhirnya di IG ngehits postingan tentang lekker holland ini. Akupun penasaran. Kebetulan semua bahan ada maka akupun mencoba membuatnya. Untuk resep, aku nyontek dari IG @tiyarahmatiya dengan sedikit improvisasi sesuai keberadaan bahan dan kebiasaan masak aku.

Berikut resep aslinya :

Boterkoek
Bahan :
200gr butter /margarine - aku pake setengah butter setengah margarin Palmia
150g gula pasir
250gr tepung segitiga/kunci biru
1/2 sdt Vanili bubuk/cair - aku skip yang ini
1 butir telur
Garam sedikit - aku skip  juga yang ini
1 butir kuning telur buat olesan
almond slice untuk taburan (aku pake almond dan pernah juga nyoba pake choco chip)
Cara :
- panaskan oven
- kocok pake mixer butter, gula pasir, telur, vanili dan garam sampai putih dan mengembang
- masukkan tepung sedikit sedikit, aduk sampai rata pake mixer kecepatan rendah
- masukkan adonan kedalam loyang kue kering yang sudah dioles mentega dan di taburi tepung tipis tipis langsung oles aja.. Gak dioven setengah matang dulu
- olesi atasnya dengan kuning telur bagian atas cake bisa dihias/dibuat garis pake garpu
- beri taburan
- panggang di oven suhu 180 dercel selama 20 menit

Lekker holand
Gampang ya ternyata membuatnya. Nah karena resep ini termasuk yang anti gagal, nggak ada titik titik krusial yang bikin gagal, kira kira begitulah, maka aku coba coba pakai tepung mocaf. Nah pas pake tepung mocaf itu aku pake cuma setengahnya, setengah lagi tetap pakai terigu. Tapi hasilnya beda dengan percobaan pertama. Yang ini seperti lebih basah dan bau singkongnya itu masih terasa. Ya sudahlah, karena kurang menarik aku nggak fotoin.

Kemudian hari minggu kemarin, masih penasaran, aku cobain pakai tepung ketan. Jadi setengah bagian aku pakai terigu, setengah bagian lagi pakai tepung ketan. Untuk taburannya aku setengah pakai almond, setengah lagi pakai choco chips (karena almondnya habis). Nah untuk percobaan ini aku merasa puas.

lekker holland ketan hitam. sepintas mirip brownis ya..
Emang, sepintas mirip brownis ketan hitam gitu. Tapi karena ini butternya lebih banyak dan telurnya lebih dikit jadi tetep beda dikitlaaah...
Mau yang mana ? Ayo cobain semua :D

Salam Kreatif !

Sabtu, 14 November 2015

Telur Dadar Ala Warung Padang

Siapa di antara teman-teman yang suka makan di warung padang ? Pasti banyak yang ngacung ya.... Akupun seneng makan di warung padang. Bumbu-bumbunya komplit, santan santannya hmmmm....  Pantas kata memTyk in nasi padang we trust hahahaha (buat ngobatin lapar)

Salah satu menu yang sering kupesan di warung padang adalah telur dadar. Biasanya ini jadi menu pendamping disamping ikan bakar atau ayam bakar. Aku akah jarang makan rendang di warung padang. Hehe Nah, pas stalking selebgram idolaku teh @tiyarahmatiya ada resep trelur dadar ala padang ini, aku langsung nyoba bikin, daaaan rasanyaaaa.... Mirip miriplaaah... 

Ini dia resep telur dadar ala padang versi teh Tiya :

Bahan:
- 4 butir telur 100 gr kelapa parut sangrai sampai coklat
- 1 sdm tepung tepung beras (aku pake tepung mocaf)
- 1 batang daun bawang cincang halus
- 1 batang daun seledri cincang halus
- 1/2 sdt garam (secukupnya)

Bumbu Halus: (punyaku aku iris iris)
- 3 siung bawang putih
- 5 butir bawang merah
- 1/2 sdt lada
-  3 buah cabe merah besar (aku nggak pake cabe)
-  Garam (skip,  garam ini kata ibuku dulu memudahkan proses pengulekan)

Cara Membuat:
1. Campur semua bahan menjadi satu, tambahkan bumbu dan aduk rata.
2. Goreng dengan sedikit minyak di teflon dengan api kecil.
3. Jika bagian bawah telur dadar sudah kering dan berwarna coklat, balik hati hati.
4.  Test pake garpu buat meyakinkan udah mateng atau belum.

Mudah kaaan ?

Senin, 09 November 2015

Kembalinya Ruh Baking

Jiaah... haha judulnya nggaya banget ya...

Jadi ceritanya aku tuh udah lama banget nggak baking. Alasan sebenarnya ya males aja.. cuma kalau mau dibikin alasan yang lebih keren boleh laah, dibilang sibuk. haha
Tapi beberapa waktu terakhir ini, aku seperti dipaksa gitu buat bergaul lagi dengan segala macam perkuehan. September lalu Fikri minta dibuatin kue untuk ulang tahun MPK. (Majelis Perwakilan Kelas) di mana dia sebagai salah satu pengurusnya... ya anak lanang yang minta mau nggak mau walaupun malas ya udah tetep dibikinin. Karena masih ada sedikit rasa malas, untuk based kuenya aku pakai brownies kukus Amanda. Rasanya enak, tinggal beli dekat rumah. Kebetulan waktunya berdekatan dengan ulang tahun Faiz. Jadi Jumat Sabtu berturut turut menghias kue.

Kue Ulang Tahun MPK. Pertama kalinya aku pake edibel. Hihi cuma setelah nginep semalem di kulkas edibelnya kayak basah gitu dan jadi enggak rata. Mungkin ketetesan air, karena wadahnya enggak aku tutup.
besoknya aku bikin kue ultah Faiz, ini cuma dipagerin bengbeng, ditabur oreo hancur dan ditancepin bendera

Kemudian di bulan Oktober, Fikri pesan kue lagi, kali ini untuk salah satu teman pengurus MPK. Aku masih males juga, jadi base-nya lagi lagi aku pake brownies amanda

Dua amanda dijejer, trus dibelah jadi dua layer, diisi krim.

Nah kemudian di bulan November, teteh ulang tahun ke 12. Sudah menjadi tradisi keluarga, semua anak diulangtahunin alias diacarain potong kue itu cuma sampai usia dua belas, atau sampai kelas 6 SD. Jadi mulai tahun depan, kalau teteh ulang tahun, nggak akan dibuatin kue lagi. Makanya pas teteh minta dibuatin kue warna ungu juga aku berusaha untuk memenuhi. Tadinya mau aku beliin aja, tapi udah cari cari di beberapa toko nggak ada yang ungu. Nggak kepikir buat mesen juga sih.
Ya sudah karena pas tanggal 5 itu hari kerja, besoknya teteh dan Ayuk ada acara mabit di sekolah, dan besoknya lagi Abi dinas malem, akhirnya acara ultah ditunda ke tanggal 8 hari Minggu. Akupun membuat kue sendiri untuk basenya. Isinya sponge cake seperti yang pernah aku posting sebelumnya di sini. Tapi enggak aku kasih coklat dan aku pake loyang bulat.

kue ultah teteh
slice-nya.

Lumayanlah. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk kembalinya semangat baking ya...


Salam Kreatif !

Senin, 02 November 2015

Hoop Art Sederhana

Hoop art adalah hiasan yang terbuat dari kain yang dibingkai   dengan hoop/pamidangan (bingkai berbentuk lingkaran yang biasanya dipakai sebagai penahan sulaman).
Jaman aku kecil dulu, pamidangan biasanya terbuat dari kayu. Tapi sekarang aku lihat di toko alat jahit, adanya malah pamidangan berbahan plastik, lebih murah, dan kalau pinter milihnya bisa disesuaikan dengan kain yang akan kita sulam nantinya.

Hoop art ini memang biasanya disulam yaaa....tapi kurasa kalau kalian mau bikin yang cuma ditempel-tempel pake lem, ya sah sah aja kali yaaaa....
Tinggal pilih aja ukuran hoop yang kalian suka, ada yang  diameternya  15 cm, 20 cm, 30cm dsb.

Nah, hoop art yang aku buat ini bener bener sederhana, sekedar mengobati rasa rindu dan penasaran (jiaaaah....) udah lama nggak menyulam.
Ternyata tanganku kakuuu.... Jahitannya nggak rapi. Tapi lumayanlah....

Have a Great Day, temaaans...

Rabu, 28 Oktober 2015

Abon Ikan Tongkol edisi Kilat Khusus

Pas masih suka makan bekel bareng di kantor yang lama, mba Tri beberapa kali membagi abon ikan tongkol yang dia buat sendiri dari ikan tongkol segar, yang dikukus, diambil dagingnya, baru dimasak.
Nah karena aku tidak setelaten itu dalam hal memasak, maka bahan ikan tongkolnya aku ganti dengan pindang tongkol siap masak yang banyak dijual dipasar. Makanya resep ini kusebut edisi kilat.

Abon Ikan tongkol edisi kilat

Bahan :
- ¼ kg pindang tongkol bersihkan dari kulit dan tulang/duri. Kemudian diulek/dihancurkan

Bumbu iris :
- 5 buah bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 10 lembar daun jeruk, buang tulangnya, iris tipis2.
- cabe rawit bila suka

Cara membuatnya :
-  panaskan wajan teflon, beri minyak dan tumis duo bawang. Setelah tercium harumnya masukkan cabe rawit iris (bila suka) ples irisan daun jeruk. Aduk sebentar.
- setelah daun jeruk layu, masukan daging pindang tongkol yang sudah dihancurkan. Oseng-oseng terus seperti disangrai gitu sampai ikannya mengering sesuai kadar yang diinginkan.
- karena pindang biasanya dah sedikit asin, maka aku nggak menambahkan garam.

Nah, gampang kaaan? Kalau aku sih bikinnya gak terlalu kering, supaya sore nanti atau besoknya kalau mau diangetin gak bakal kekeringan/garing.

Selamat mencoba !

Senin, 26 Oktober 2015

Rompi untuk Penampilan Yang Beda

Ceritanya awal bulan ini Alhamdulillah aku punya gadget baru. Bukan semacam hp, ipad, tab dan sebangsanya, melainkan mesin jahit yang sudah lama aku idam-idamkan. Itu belinya 'nggak sengaja' banget deh. Pas Juli kan Syamil Quran open table di Hypermart BIP, otomatis setiap aku dapat pesanan My First AlQuran, Quran Tikrar atau buku buku lain, aku ambil ke Hypermart. Nah di sebelah stand Syamil itulah, si Singer juga lagi open table. Waktunya sama kayaknya, sekitar sebulanan. Aaaah....tidaaak.
Mesin itu seperti melambai lambai dan berkata : ajak aku , ajak aku (lebay).
Awalnya aku nyobain jenis jenis jahitannya, trus berikutnya nanya nanya harga, trus datang berikutnya nanya nanya sistem pembayaran , hahaha ya terang aja si Bapak yang jaga ngejar aku kaaan... Mungkin udah terlihat di sinar mataku, wajah mupeng tingkat pulau Jawa.
Akhirnya yaaa.... Jeng jeng jeeeng....dengan satu kalimat : "ibu boleh DP-in berapa aja, nanti sisanya bisa kapan aja kalau Ibu udah siap, bersamaan dengan dianter mesinnya" Takluuuuk deeeh... Aku bilang September kirim.
Tapi karena September ada pengeluaran yang cukup besar akhirnya mundur ke awal Oktober. Dan aku nggak dikejar kejar lhooo... Asyiik kaaan...

Nah tau sendiri pas mesin jahit udah datang, tangan gatal dong mau njahit ini itu. Aku keluarin plastik-plastik isi perca. Kebetulan aku dapat kain sisa dari njahitin gamis dari sarung di padu padan sama kain polos. . Eh lha kok di dalam plastik itu isinya perca sarung pleus kain polosnya udah ngebentuk pola badan depan belakang. Hihi akhirnya aku kepikiran membuat rompi. Eh kok masih ada sisa kainnya, akhirnya rompi dibuat berlengan gitu. Nah pas aku pakai gamis pleus rompinya, temen temen pada komen, katanya penapilan jadi beda hehehe
Mau lihat  ?

Jumat, 23 Oktober 2015

Bola Bola Brownies

Brownies. Makanan yang dekat dan enak Harga pun terjangkau. Anakku suka banget brownies kukus Amanda. Tapi kadang kadang, kalau mood makan mereka lagi hilang, brownies yang biasanya habis dalam sekejap, suka nyisa. Sayang kaaan, nah brownies itu bisa didaur ulang seperti ini nih....
Kita kasih nama aja bola bola brownies yaaa...

Bahan :
- brownies kukus, dikepel-kepel haha oke dibentuk bola-bola seukuran cup coklat. Karena aku pakai rownies kukus, maka tekstur kue sudah basah. Kalau pakai cake atau brownies panggang, bisa ditambahkan susu kental manis atau butter yang dilelehkan.
- meises cokla/warna warni sesuai selera
- coklat blok secukupnya ( aku pakai dcc)

Cara membuat :
- lelehkan coklat dg cara ditim,  isikan ke cup coklat sepertiga dari tingginya.
- ambil bola bola bronis  celupkan ke cairan dcc, celup lagi/gulingkan ke meises
- masukkan bola2 brownies ke dalam cup dengan posisi yg ada meisesnya di bagian atas
- hias dengan tusukan bendera

Tadaaaaa!!!!
Gampang kaaan ?

Rabu, 21 Oktober 2015

Tas Dari Bungkus White Coffe

Buat teman-teman IG mungkin dah tahu bahwa salah satu aktifitasku adalah ikut Sekolah Ibu di sekitar rumahku.

Selain mendapatkan materi parenting, kesehatan, psikologi, maupun materi agama, di Sekolah Ibu kami juga endapat pelatihan membuat kerajinan tangan dengan memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai.
Nah salah satunya adalah membuat tas dari bungkus kopi.

Akan tetapi karena buatku itu sulit, sulit dalam pengumpulan bahan, sulit juga dalam menjaga kesabaran alias konsistensi nglipet satu demi satu bungkus kopi, maka aku nggak sungguh-sungguh dalam mempelajari topik ini. Bandel yaaaa... Hahaha

Nah tapi nggak papa kaan kalau aku pamer hasil karya ibu-ibu lain di sini ?

Selasa, 20 Oktober 2015

Tahu Bejek Spesial Pake Telur

Masakan ini pertama kali kenal ya di Bandung. Karena selama aku di Jawa Tengah, DKI, NTT maupun di Lampung, aku nggak pernah melihat menu ini baik di warung maupun di meja makan temenku :)
Padahal buatnya mudah aja....

Bahan :
1 telur (katanya kalau di warung nggak dikasih telur)
1 tahu - remas/hancurkan
1 batang daun bawang -iris
1 cabe rawit (haha level pedesku rendaaah)-iris-iris
2 bawang merah -iris
1 bawah putih -iris
1 sdm minyak sayur
Gulgar bila suka


Cara membuat :
Panaskan teflon dengan sesendok minyak, tumis duo bawang, dan cabe rawit. Kemudian masukan telur dan daun bawang. Aduk aduk sampai telur setengah matang. Terakhir masukkan tahu yang sudah diremas, aduk2 sambil tahunya dihancurkan atau dibejek-bejek hehehe... Karen dihancur-kan seperti ini, ada yang menyebut juga tahu siksa.
Mudaah kaan ?


tahu siksa yang siap dilahap